PantonaNews

Monday, September 24, 2012

zat kimia yang terkandung dalam rokok


Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok
Rokok. Salah satu benda yang membuat kocek penggunanya menipis. Bagaimana tidak, perokok di Indonesia menghabiskan dana lebih dari Rp 100 triliun/tahun hanya untuk membeli rokok. Salah satu cara kemiskinan yang dibuat sendiri, tapi tidak sadar dengan perbuatanya. Bahkan sebagian ada yang merasa berjasa ketika mereka menyukai rokok.
            Selain menguras kantong, rokok juga berbahaya bagi kesehatan penggunanya. Banyak zat-zat kimia berbahaya terkandung di dalamnya yang masing-masing zatnya memiliki resiko yang berbeda-beda. Mari kita lihat zat apa saja yang terkandung di dalamnya.
1.  Karbon Monoksida (CO)
Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir (side – stream) akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar.
Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
2.  Nikotin
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml.
 Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti.
 Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi.
 Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok.
3.  Tar
 Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
4.  Cadmium
Cadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.
5.  Akrolein
Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna dan agak banyak mengandung kadar alcohol. Artinya, akrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.
6.  Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada amoniak sehingga memgakibatkan seseorang pingsan atau koma jika masuk ke dalam peredaran darah.
7.  Asam Format
Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut.
8.  Hidrogen Sianida (HCN)
HCN merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan gas yang paling ringan, mudah terbakar, dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Bahkan, jika hanya sedikit sianida yang dimasukkan ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.
9.  Nitrous Oxid
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit. Nitrous oxide ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu melakukan operasi oleh dokter.
10.  Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organism hidup.
11.  Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
12.  Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.
13.  Hidrogen sulfida
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).
14.  Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan mengubah sifat alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
15.  Metil Klorida
Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa organic yang beracun.
16.  Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.
Mekipun banyak yang sudah tau bahwa merokok dapat merugikan kesehatan namun masih sangat sedikit yang peduli dengan bahaya merokok, itu terbukti dengan masih banyaknya dan bertambahnya orang yang merokok. Setiap orang yang merokok biasanya akan menjadi ketagihan dan sangat sulit untuk tidak merokok. Banyaknya dan bertambahnya perokok itu awalnya hanya iseng, cobo-coba lalu ketagihan/kecanduan dan terus menjadi perokok aktif.





bahan kimia yang terkandung dalam produk kecantikan


Waspadai bahaya bahan kimia yang terkandung dalam produk kecantikan
Pada saat ini, teknologi kecantikan semakin maju. Beragam produk yang digunakan untuk memoles kecantikan memang memberikan tawaran menggiurkan sehingga kita bisa memperoleh manfaat dari produk kecantikan yang kita inginkan diantaranya menghaluskan pori-pori, mencerahkan  wajah, menghilangkan noda hitam, hingga mengatasi kerutan. Kebanyakan produk-produk kosmetik tersebut mengandung bahan kimia yang tentunya mempunyai efek yang buruk dan cukup berbahaya bagi wajah maupun tubuh kita. Misalnya, memicu terjadinya kerusakan atau pun kanker kulit, juga menyebabkan gangguan perkembangan kelenjar payudara yang bisa memicu terjadinya kanker payudara dalam jangka panjang.
Pada kosmetik yang menawarkan kerja instan, biasanya mengandung zat kimia cukup keras. Berikut jenis kandungan dan efek samping yang ditimbulkan :
1.  Sodium Lauryl Sulphate (SLS)
Sodium lauryl Sulphate biasanya digunakan dalam produk shampoo, pasta gigi, dan sabun. Bahan ini bukan berarti aman digunakan. SLS kerap kali menyebabkan iritasi pada kulit. Menurut Journal of The American College of Toxicology, kadar 0,5 persen SLS dalam shampo sudah dapat membuat kulit teriritasi, sedangkan kadar 10 hingga 30 persen mampu menyebabkan korosi kulit.
2.  Hydroquinone
Produk pencerah kulit sangat akrab dengan zat kimia ini. Memang, hydroquinone mampu mengikis produksi melanin di kulit. Tapi, jika secara terus-menerus digunakan, kulit akan kehilangan pelindung dari paparan matahari. Yang akan terjadi justru sebaliknya. Munculnya bintik-bintik hitam karena kerusakan akibat pigmentasi, kulit menjadi merah, rasa terbakar, dan muncul bercak-bercak hitam.
3.  Parabens
Parabens ini digunakan sebagai pengawet dalam kosmetik.  Pada kulit yang tidak dapat menerimanya, sangat memungkinkan terjadinya alergi. Meski penggunaannya sudah dilarang, masih banyak produk kosmetik mengandung parabens yang dijual bebas.
4.  Fragrance
Mungkin Anda senang dengan produk perawatan kecantikan yang memiliki wangi menyegarkan. Tapi, wewangian ini juga berbahaya untuk kulit karena kandungan phthalates yang merupakan bahan kimia karsinogenik, pelarut, dan fixatives. Lebih baik Anda menjatuhkan pilihan pada kosmetik dengan keharuman alami.
5.  Alpha Hydroxy Acids (AHA)
Belum lama ini, AHA ditemukan sebagai kandungan yang cukup efektif untuk mengusir kerutan. Sayangnya, produk dengan AHA kerap menimbulkan iritasi dan menjadikan kulit lebih sensitif.
6.  Phthalates dan Phytoestrogen
Dalam kadar tinggi phthalates dan phytoestrogen bias menyebabkan payudara berkembang lebih dini. Phthalates yang terdapat dalam produk shampoo dan lotion dapat menyebabkan rambut kemaluan lebih cepat tumbuh.
7.  Merkuri atau Air raksa
Merkuri atau air raksa ini tergolong ke dalam kategori logam berat yang berbahaya dalam konsentrasi yang kecil sekalipun sudah merupakan zat racun. Penggunaan merkuri dalam kosmetik akan menyebabkan berbagai macam masalah seperti perubahan pada warna kulit, bintik-bintik hitam pada kulit, iritasi kulit, alergi, kerusakan pada otak, ginjal, dan juga gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis yang tinggi dan bisa menyebabkan muntah-muntah. Selain itu, yang lebih berbahaya ialah bahwa merkuri atau air raksa ini merupakan zat karsinogenik atau zat yang bisa menyebabkan kanker pada manusia.
8.  Asam Retinoat
Bahan kimia ini cukup beresiko tinggi apabila ikut dalam campuran bahan untuk kosmetika. Asam retinoat bisa menyebabkan kulit terasa terbakar, kulit kering, dan juga cacat pada rahim (teratogenik).
9.  Bahan Pewarna Berbahaya
Disamping beberapa bahan kimia yang telah diungkapkan diatas, yang tak kalah berbahanya ialah penggunaan bahan pewarna berbahaya seperti pewarna Merah K.3, Merah K.10, dan juga Jingga K.1 yang merupakan zat warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai pewarna pada tekstil, zat warna kertas, dan tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker dan salah satu zat warna Rhodamin B (Merah K.10) bisa menyebakan kerusakan pada hati.

            Memang efek negative dari produk kimia tidak bersifat permanen. Produk tersebut tetap harus digunakan dengan hati-hati apalagi jika anda mempunyai kulit yang sensitive. Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan berhati-hati ketika membeli atau mempergunakan produk-produk kosmetik yang mengandung salah satu zat kimia berbahaya tersebut. Meski saat ini pihak POM telah menarik hampir semua produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya tersebut, namun kewaspadaan dan ketelitian tetap diperlukan untuk benar-benar memastikan apakah produk kosmetik yang anda pakai sudah tergolong aman atau masih membahayakan?


Monday, September 17, 2012

chemistry part 1


Lahirnya Kimia
Kimia merupakan ilmu pengetahuan yang relatif muda bila dibandingkan dengan fisika dan matematika, keduanya telah berkembang beberapa ribu tahun. Kimia modern dimulai oleh kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794). oksigen ditemukan secara independen oleh dua kimiawan, kimiawan Inggris Joseph Priestley (1733-1804) dan kimiawan Swedia Carl Wilhelm Scheele (1742-1786), di penghujung abad ke-18. Jadi, hanya sekitar dua ratus tahun sebelum kimia modern lahir. Perlu waktu yang cukup panjang untuk menetapkan dasar kimia modern. Teori atom kuno dan Teori atom Dalton merupakan teori yg dapat kita tinjau ulang secara singkat bagaimana kimia berkembang sejak kelahirannya.


Komponen-Komponen Materi
a.   Atom
Atom adalah komponen terkecil unsure yang tidak akan mengalami perubahan dalam reaksi Kimia. Semua atom terdiri atas komponen yang sama, sebuah inti dan electron. Atom secara listrik bermuatan netral. Jumlah proton dalam inti disebut nomor atom dan jumah proton dan neutron disebut nomor massa. Jumlah proton dan elektron yang dimiliki oleh unsure menentukan sifat Kimia unsure. Jumlah neutron mungkin bervariasi. Varian-varian ini disebut isotop.
b.   Molekul
Komponen independen netral terkecil materi disebut molekul. Molekul monoatomik terdiri satu atom sedangkan molekul poliatomik terdiri lebih banyak atom.
c.    Ion
Atom atau kelompok atom yang memiliki muatan listrik disebut ion. Kation adalah ion yang memiliki muatan positif, anion memiliki muatan negatif. Tarikan listrik akan timbul antara kation dan anion.


Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur.  Stoikiometri membahas tentang hubungan massa antarunsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antarzat dalam suatu reaksi (stoikiometri reaksi). Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743 – 1794) yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa (hukum kekekalan massa). Selanjutnya  Joseph Louis Proust (1754 – 1826) menemukan bahwa unsur-unsur membentuk senyawa dalam perbandingan tertentu (hukum perbandingan tetap).
Di awal kimia, aspek kuantitatif perubahan kimia, yakni stoikiometrireaksi kimia, tidak mendapat banyak perhatian. Stoikiometri yang menangani aspek kuantitatif reaksi kimia menjadi metodologi dasar kimia. Semua hukum fundamental kimia, dari hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap sampai hukum reaksi gas semua didasarkan stoikiometri. Hukum-hukum fundamental ini merupakan dasar teori atom, dan secara konsisten dijelaskan dengan teori atom. Namun, menarik untuk dicatat bahwa, konsep ekuivalen digunakan sebelum teori atom dikenalkan.


Penemuan Elektron
            Terdapat satuan dasar dalam elektrolisis, dengan kata lain ada analog atom untuk kelistrikan. Diberi nama elektron pada satuan hipotetik ini. Massa elektron sangat kecil. Bahkan atom yang paling ringan pun, hidrogen, sekitar 2000 kali lebih berat dari massa elektron.

Model atom
ð Model Atom Dalton
John Dalton menjelaskan bahwa atom merupakan partikel terkecil unsur yang tidak dapat dibagi lagi, kekal dan tidak dapat dimusnahkan demikian juga tidak dapat diciptakan. Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai bentuk yang sama dan tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain.
atomdalton

ð Model Atom Joseph John Thompson
        Joseph John Thompson merupakan penemu elektron. Thompson mencoba menjelaskan keberadaan elektron menggunakan teori dan model atomnya. Menurut Thompson, elektron tersebar secara merata di dalam atom yang dianggap sebagai suatu bola yang bermuatan positif. Model atom yang dikemukakan oleh Thompson sering disebut sebagai model roti kismis dengan roti sebagai atom yang bermuatan positif dan kismis sebagai elektron yang tersebar merata di seluruh bagian roti. Atom secara keseluruhan bersifat netral.
atom-thomson

ð Model Atom Ernest Rutherford

Penelitian penembakan sinar alfa pada plat tipis emas membuat Rutherford dapat mengusulkan teori dan model atom untuk memperbaiki teori dan model atom Thompson. Menurut Rutherford, atom mempunyai inti yang bermuatan positif dan merupakan pusat massa atom dan elektron-elektron mengelilinginya.
Rutherford berhasil menemukan bahwa inti atom bermuatan positif dan elektron berada diluar inti atom. Akan tetapi teori dan model atom yang dikemukakan oleh Rutherford juga masih mempunyai kelemahan yaitu teori ini tidak dapat menjelaskan fenomena kenapa elektron tidak dapat jatuh ke inti atom. Padahal menurut fisika klasik, partikel termasuk elektron yang mengorbit pada lintasannya akan melepas energi dalam bentuk radiasi sehingga elektron akan mengorbit secara spiral dan akhirnya jatuh ke iti atom.
atomrutherford

ð Model Atom Niels Bohr
Niels Bohr selanjutnya menyempurnakan model atom yang dikemukakan oeh Rutherford. Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang spektrum garis atom hidrogen. Beberapa hal yang dijelaskan oleh Bohr adalah
  • Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut kulit
  • Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat energi kulit
  • Dalam keadaan stasioner, elektron tidak melepas dan menyerap energi
  • Elektron dapat berpindah posisi dari tingkat energi tinggi menuju tingkat energi rendah dan sebaliknya dengan menyerap dan melepas energi
atombohr

ð Model Atom Mekanika Gelombang
Perkembangan model atom terbaru dikemukakan oleh model atom berdasarkan mekanika kuantum. Penjelasan ini berdasarkan tiga teori yaitu
  • Teori dualisme gelombang partikel elektron yang dikemukakan oleh de Broglie pada tahun 1924
  • Azas ketidakpastian yang dikemukakan oeh Heisenberg pada tahun 1927
  • Teori persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1926
Menurut model atom ini, elektron tidak mengorbit pada lintasan tertentu sehingga lintasan yang dikemukakan oleh Bohr bukan suatu kebenaran. Model atom ini menjelaskan bahwa elektron-elektron berada dalam orbita-orbital dengan tingkat energi tertentu. Orbital merupakan daerah dengan kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron disekitar inti atom.
Model Atom Mekanika Quantum

Dasar-Dasar Teori Kuantum Klasik
a)      Spektrum Atom
Sebuah jenis gas ada dalam tabung vakum, yang kemudian diberi beda potensial tinggi, gas akan terlucuti dan memancarkan cahaya. Pemisahan cahaya yang dihasilkan dengan prisma akan menghasilkan garis spectra atau garis diskontinyu. Karena panjang gelombang cahaya khas bagi atom, spektrum ini yang dinamakan dengan spektrum atom.
b)      Teori Bohr
            Energi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atom berkaitan dengan perbedaan energi dua keadaan stationer i dan j.
c)      Keterbatasan teori Bohr
            Spektra atom atom poli-elektronik tidak dapat dijelaskan dan juga tidak ada penjelasan persuasif tentang ikatan kimia dapat diperoleh. Walaupun demikian teori Bohr adalah satu langkah ke arah teori struktur atom yang dapat berlaku bagi semua atom dan ikatan kimia.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/struktur_atom1/dasar-dasar-teori-kuantum-klasik/


Kelahiran Mekanika Kuantum
a.     Sifat gelombang partikel
Di paruh pertama abad 20, mulai diketahui bahwa gelombang elektromagnetik, yang sebelumnya dianggap gelombang murni, berperilaku seperti partikel (foton). Fisikawan Perancis Louis Victor De Broglie (1892-1987) mengasumsikan bahwa sebaliknya mungkin juga benar, yakni materi juga berperilaku seperti gelombang. Berawal dari persamaan Einstein, E = cp dengan p adalah momentum foton, c kecepatan cahaya dan E adalah energi, ia mendapatkan hubungan:
E = hν =ν = c/λ atau hc/ λ = E, maka h/ λ= p
b.     Prinsip ketidakpastian
Fisikawan Jerman Werner Karl Heisenberg (1901-1976) menyatakan tidak mungkin menentukan secara akurat posisi dan momentum secara simultan partikel yang sangat kecil semacam elektron. Untuk mengamati partikel, seseorang harus meradiasi partikel dengan cahaya. Tumbukan antara partikel dengan foton akan mengubah posisi dan momentum partikel.
Heisenberg menjelaskan bahwa hasil kali antara ketidakpastian posisi x dan ketidakpastian momentum p akan bernilai sekitar konstanta Planck:
xp = h
Hubungan ini disebut dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg.
c.     Persamaan Schrödinger
Dalam mekanika kuantum, keadaan sistem dideskripsikan dengan fungsi gelombang. Schrödinger mendasarkan teorinya pada ide bahwa energi total sistem, E dapat diperkirakan dengan menyelesaikan persamaan. Karena persamaan ini memiliki kemiripan dengan persamaan yang mengungkapkan gelombang di fisika klasik, maka persamaan ini disebut dengan persamaan gelombang Schrödinger.
Persamaan gelombang partikel (misalnya elektron) yang bergerak dalam satu arah (misalnya arah x) diberikan oleh:
(-h2/8π2m)(d2Ψ/dx2) + VΨ = EΨ
Dimana: M = massa electron
              V = energy potensial system sebagai fungsi koordinat
              Ψ = fungsi gelombang

Latihan Struktur Atom
1.     Teori Bohr
 Hitung jumlah energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari atom hidrogen yang dieksitasi dari (n=2)?
Jawab:
2.     Persamaan De Broglie
Hitung panjang gelombang yang berkaitan dengan elektron (m= 9,11 x 10-31 kg) yang bergerak dengan kecepatan 5,31x 106 m s-1.
Jawab:
3.     Konfigurasi electron atom
            Umumnya energi orbital atom poli-elektron meningkat dengan urutan 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p. Tentukan konfigurasi elektron 26Fe, 40Zr, 52Te di keadaan dasarnya. Bila Anda tidak dapat menyelesaikan soal ini, kembali kerjakan soal ini setelah menyelesaikan Bab 5.
 Jawab:
26Fe; (1s)2(2s)2(2p)6(3s)2(3p)6(3d)6(4s)2
40Zr; (1s)2(2s)2(2p)6(3s)2(3p)6(3d)10(4s)2(4p)6(4d)2(5s)2
52Te; (1s)2(2s)2(2p)6(3s)2(3p)6(3d)10(4s)2(4p)6(4d)10(5s)2(5p)4


4.     Prinsip ketidakpastian
Posisi elektron dalam atom akan ditentukan dengan ketepatan sampai 0,02 nm. Perkirakan ketidakpastian yang berkaitan dengan kecepatan elektronnya
Jawab:
 Menarik untuk membandingkannya dengan kecepatan cahaya (3,0 x 108 m s-1).


Saturday, September 15, 2012

Kimia dikehidupan sekitar

Kimia. Apakah yang kalian bayangkan setelah mendengar kata kimia Mungkinkah kata 'rumit' yang langsung muncul pada bayangan kalian? Sebenarnya, kimia sendiri itu adalah ilmu yang mempelajari sistematis komposisi, sifat dan aktivitas zat. Tahukah kalian bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan bahan-bahan kimia? Misalnya seperti deterjen untuk mencuci baju, pewangi pakaian, pewangi lantai bahkan pada krim wajah pun mengandung zat kimia. Tetapi, apakah zat kimia itu berbahaya? Zat kimia yang mengandung pada deterjen tentu nya sedikit berbahaya untuk tangan kalian. Karena zat tersebut bisa membuat tangan kalian menjadi kering dan pecah-pecah. Apapun yang berlebihan akan menjadi tidak baik begitupun pada zat kimia, jika kalian menggunakan bahan-bahan yang mengandung zat kimia berlebih itu akan berdampak buruk. Tidak hanya itu, masih banyak contoh lainnya di sekitar kita bahkan tidak jauh dari penampilan kita yaitu krim wajah. Hampir setiap wanita menggunakan krim pada wajahnya agar terlihat bersih dan bersinar. Di dalam krim tersebut juga mengandung zat kimia yang bisa dibilang berlebih. Kenapa bisa dibilang berlebih? Karena untuk membuat sesuatu berubah tidaklah cepat, tapi di masa globalisasi ini semua bisa menjadi instan. Banyak sekali orang yang menggunakan krim wajah seperti itu wajahnya berubah bersih dan bersinar dalam waktu hampir sebulan. Tetapi, zat kimia yang digunakan di dalamnya tidak berbahaya sehingga aman digunakan bagi wanita yang ingin terlihat lebih cantik dan bersinar :)